Walaupun mereka kembar, mereka sangatlah berbeda. Merekalah Karen dan Kimmy.
Karen yang berambut ikal dan coklat sangatlah rajin, baik hati, dan suka menolong. Ia biasa melakukan pekerjaan rumah tangga dan membereskan tempat tidurnya.
Kimmy yang berambut pirang dan lurus sangatlah malas dan egois. Setiap hari dia bangun telat karena malamnya bermain game console 7 jam non-stop dan hanya duduk diam di depan televisi berjam-jam.
“Kimmy, cobalah menjadi seperti adikmu, Karen. Dia sangat mandiri. Tidak seperti kamu. Nanti saat kamu dewasa kamu akan kena batunya!” bentak ibu di mimpinya Kimmy. Kimmy sangatlah kaget, tapi dia hanya menyepelekannya. “Hah! Itu hanyalah mimpi. Tidak mungkin terjadi.” Katanya dalam hati.
“Karen, pertahankan kemandirianmu dan jangan menjadi seperti kakakmu, Kimmy. Dia tidak tahu apa yang ia lakukan selama ini. Dia akan kena batunya dewasa nanti.” ucap ibu di dalam mimpinya. “Oh, tidak! Kakakku akan kena masalah saat dewasa nanti. Aku harus beritahu dia segera!” katanya dalam hati.
Esok harinya saat mereka sarapan pagi, Karen mengingatkan Kimmy, kakaknya. “Kak, tadi malam, aku bermimpi. Di mimpiku ibu bilang kalau kamu tidak berubah, kamu akan kena batunya dewasa nanti!” ucap Karen. “Aaah... Aku juga bermimpi seperti itu. Tapi itu tidak mungkin! Itu hanyalah mimpi...” kata Kimmy santai.
Beberapa tahun telah berlalu. Mereka sudah 21 tahun dan sudah kuliah. Merka kuliah di dua kota berbeda, sama-sama jauhnya dengan rumah mereka yang dulu. Karen dan Kimmy tinggal di rumah kos, dan mereka harus melakukan semua pekerjaan rumah tangga sendiri.
Karen, yang dari dulu suka membantu ibu melakukan pekerjaan rumah tangga, ia bisa mencuci baju dan piring dan memasak dengan baik. Sedangkan Kimmy yang selalu malas-malasan tidak tahu caranya dan akhirnya dia sadar bahwa dia kena batunya. Tapi semua sudah terlanjur, maka ia bersusah payah meminta bantuan teman satu kosnya untuk membantunya memasak, mencuci baju, dan piring. 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar