Suatu hari, Jenny dan Marissa bermain di pekarangan belakang. Saat itu, hujan baru saja reda. Saat mereka duduk-duduk di lantai, ada sesuatu yang Jenny dan Marissa tidak pernah lihat. Yap! Itu adalah….. Pelangi!! Mereka sangatlah takjub.
“Kak, itu kan Pelangi? Wah, ternyata Pelangi sangatlah bagus ya?!” kata Marissa. “Yap! Itulah Pelangi. Kata gurunya kakak, Pelangi tidak bisa dibuat. Itu terbuat secara alami!”, kata Jenny, “Yuk, kita ke rumah professor Hussein! Dia kan jagonya sains….”. “Hey, tunggu dulu… Dimana tinggalnya pak Prof. Hussein?” tanya Marissa. “Ehhh….. Katanya mama, tinggalnya di dekat sini, sih. Tapi kakak tidak tahu pasti dimana tempatnya.” jawab Jenny. “Yuk, kita tanyakan mama dimana tinggalnya pak Prof. Hussein!” lanjut Jenny. Lalu, mereka berlari kedalam rumah mencari mama. “Mama, katanya kakak ada seorang professor yang namanya pak Hussein! Mama, dimana sih rumahnya?!” tanya Marissa seraya masuk ke dalam rumah. Mama sedikit kaget, tapi lalu berkata , “Ya ampun…. Sebenarnya ada apa sih?? Kok tanyanya harus sama pak Hussein?!” jawab mama. “Ahh…. Mama, kenapa sih nggak mau kasih tahu? Oke deh, Jenny kasih tahu sebenarnya ada apa,” kata Jenny, “Tadi, Jenny dan Marissa melihat sebuah Pelangi. Pelangi itu sangatlah indah. Maka dari itu, Marissa ingin tahu lebih dalam. Jadi, aku ingin mengajak Marissa ke tempatnya pak Prof. Hussein. Bukannya kata mama beliau sangatlah pintar?!”. “Oh… Rupanya begitu. Masa kalian tidak tahu dimana tempatnya?!” jawab mama. Mereka berdua menggeleng. “Kalian berdua tahu Rini, bukan? Itu lho, anak yang tinggal di seberang jalan….. Nah, di sampingnya itu rumah laboratorium nya pak Prof. Hussein. Ya sudah. Kalau begitu hati hati ya… Mama akan buatkan cake fudge coklat lezat untuk kalian nanti.” lanjut Mama. Lalu, mereka berdua dengan semangatnya berlari keluar pekarangan menuju rumah pak Hussein.
Wah, rumanya bagus sekali ya?! pikir mereka berdua. “Halo Jenny! Dan juga Marissa!!!!” sahut pak Hussein. Itu membuat Jenny dan Marissa kaget. “Oh, bapak yang namanya Hussein ya?” tanya Jenny. “Iya. Ada apa ya kalian ke sini? Tadi ibu kalian menelpon saya kalau kalian mau belajar tentang Pelangi ya?” jawab pak Hussein. Mereka berdua mengangguk. “Kalau begitu, mari kita ke masuk rumahnya saya! Saya akan jelaskan bagaimana dan apa itu Pelangi. Lalu mereka berdua masuk ke rumahnya pak Prof. Hussein. Rumah itu besar dan mewah sekali. “Pak, Pelangi itu mbuatnya bagaimana sih?” tanya Marissa seraya duduk di sofa yang empuk yang ada di ruang tamu. “Hahaha….. Begini, saya jelaskan ya. Pelangi itu tidak bisa dibuat oleh manusia. Tapi itu terjadi secara alami…..” kata pak Prof. Hussein. Tetapi, kata katanya disela oleh Jenny, “Apa aku bilang, dik…. Pelangi itu terbuat secara alami…”.
“Pembuatanya terjadi setelah hujan turun lalu ada matahari. Terkadang sulit untuk melihatnya. Tapi hari ini kalian sangat beruntung, karena kalian bisa melihat Pelangi yang sangat indah.” lanjut pak Hussein. “Jadi pak, kita tidak bisa membuat Pelangi, bahkan yang palsu?!” tanya Marissa. “Tentu saja tidak. Nah, kalau kalian ingin melihat yang palsu, saya akan melakukan sebuah eksperimen. Sekarang, tolong bantu saya mengambilkan bahan-bahannya.”kata pak Hussein seraya mengambil langkah menuju ruang ruang tempat bahan bahan itu berada. Beliau mengambil sebuah baskom penuh berisi dengan air, lampu senter, dan juga selembar cermin kaca. Jenny membantu membawa baskom penuh dengan air. Marissa membawakan lampu senter. Pak Hussein sendiri membawa selembar cermin kaca karena kalau jatuh akan berbahaya. “Jadi apa yang akan dilakukan dengan semua benda benda ini?” tanya Jenny. “Oh, kamu akan lihat nanti”jawab pak Hussein.
Dalam melakukan eksperimennya, pak Hussein memberi petunjuk bagi mereka berdua. Pertama yang dilakukan adalah menaruh baskom berisi air itu di meja yang telah disediakan. Lalu, cermin kaca itu di masukan ke dalam baskom setengah bagian. Ketiga, lampu senter yang sudah menyala di arahkan ke arah kaca.
“Apa yang kalian lihat di dalam air itu?!” tanya pak Hussein menunjuk ke dalam air di baskom. “Pelangi, ada pelangi. Eh, pelangi!” jawab Jenny. “Wah, ada pelangi di dalam air!” kata Marissa takjub. “Bagaimana ini bisa terjadi?” tanya Marissa dengan takjub. “Itulah hukum alam. Ada saja yang mengejutkan bagi orang.” jawab pak Hussein dengan santai.
“Terima kasih atas eksfosilmen yang menakjubkan ini ya, pak Hussein!” kata Marissa. “Maksudmu eksperimen?” tanggap Jenny karena kata-kata Marissa salah. Mereka bertiga langsung tertawa terbahak-bahak.
Sambil berjalan pulang, mereka membayangkan cake fudge coklat lezat yang dijanjikan mama mereka. Saat sampai dirumah, ternyata mama membuatkan sebuah cake fudge coklat berhias krim berwarna pelangi. Lalu mereka menceritakan kejadian apa yang terjadi hari itu di rumah pak Prof. Hussein. Mereka memakan cake fudge coklat itu sampai habis, tapi mereka minta satu lagi dengan porsi yang lebih besar.
Keesokan harinya di sekolah, mereka menceritakan kejadian itu dan mereka dan teman teman Jenny dan Marissa menjadi lebih pintar.
Apakah kamu sekarang jadi lebih pintar????
-TAMAT-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar